Pada proses cetak
sablon manual, kain mempunyai peranan penting, kami akan jabarkan tentang pedoman pemakaian jenis kain untuk frame sablon. Jika anda ingin membuat bisnis dibidang jasa sablon kaos ada baiknya anda memahami terlebih dahulu proses cetak sablon. Pemakaian kain untuk frame sablon merupakan faktor penentu tingkat kualitas dari proses cetak yang di hasilkan. Kain sablon
dipergunakan sebagai sarana untuk memegang gambar yang terdapat pada permukaan
kain. Dewasa ini kain lebih banyak terbuat dari serat sintetis jenis tunggal.
Berbagai jenis serat kain yang dapat dipergunakan untuk proses cetak sablon di
antaranya adalah :
- Nylon
- Polyester
- Stainless
Steel
Tingkat Ketebalan kain
Serat kain yang terbuat dari nilon atau
polyester tersedia dalam beberapa derajat ketebalan yakni: tipe small (S), tipe medium (M), tipe Thick (T), dan
Heavy Duty (HD). Serat benang tipe S serat benangnya tipis, cocok
untuk pekerjaan nada lengkap (halftone),
dan gambar seni (artis/seni). Serat
benang tipe M serat benang yang
memiliki ukuran medium, cocok untuk pekerjaan nada lengkap yang kasar. Serat
benang tipe T serat benangnya tebal,
cocok untuk segalan jenis pekerjaan pada teknik cetak sablon. Sedangkan serat
benang dengan tipe HD, serat benang
dengan extra tebal cocok untuk pekerjaan yang dilakukan secara masinal (cetak menggunakan mesin), cetak blok dan
jenis-jenis pekerjaan kasar.
Warna Kain/Screen
Kain
(screen) pada umumnya berwarna putih. Tapi sering kali berwarna putih dan pada
waktu dilakukan proses penyinaraan akan menimbulkan gejala pemantulaan kembali
yang dapat mengakibatkan terjadinya kekurangan penyinaraan. Untuk mengatasi
masalah tersebut pada umumnya kain dibuat berwarna kuning, jingga dan merah.
Sehingga kain berwarna digunakan untuk menghindari terjadinya pemantulan
kembali cahaya pada waktu penyinaraan stensil foto system direct (langsung), system direct/indirect (langsung/tidak
langsung), maupun system capillary (kafilek).
Persyaratan Kain
Untuk memperoleh
tingkat resolusi gambar yang terbentuk pada kain (Screen) serta peningkataan
definisi hasil cetak sablon , maka diperlukan persyarataan khusus untuk
jenis-jenis kain yang digunakan. Adapun persyarataan-persyaratannyaa adalah
sebagai berikut :
Daya lentur/fleksibilitas
Karena
pada saat dilakukan perentangan pada bingkai cetak kain harus ditarik untuk
mendapatkan tingkat keregangan pada permukaan bingkai serta pada waktu
dilakukan proses percetakaan screen tidak boleh menyentuh bahan cetak, dengan
jarak kira-kira 3-5 milimeter, maka kain haruslah lentur.
Pori-pori tidak berubah atau
begeser
Tujuan
utama dari tidak bergesernya pori-pori kain adalah untuk mengendalikaan
penyaluran tinta cetak.
Tahap terhadap bahan kimia
Selama
kain digunakaan pada tahapan percetakaan kain selalu berhubungan dengan bahan
kimia seperti stensil foto, tinta cetak, dan bahan pencuci atau pembersih, maka
kain harus dapat tetap bertahaan dan tidak mudah rusak.
Mudah dibersihkan
Diharapkan
agar kain dapat digunakaan secara berulang-ulang maka kain harus mudah
dibersihkan.
Tahan terhadap gesekan
Pada
waktu digunakaan screen akan selalu bersentuhan dengan rakel yang memiliki
variasi derajat kekerasaaannya. Dengan demikian gesekan dari rakel tidak dengan
mudah mengikis serat kain yang berdampak pada pengalihan tinta cetak dan
mengakibatkan kain mudah rusak.
Memiliki keporian yang
bervariasi
Dengan adanya
variasi pori-pori screen, maka berbagai bentuk bahan serta berbagai macam
bentuk gambar dapat dicetak dengan cetak sablon.
Variasi dari tingkat kerapataan
screen
Sangat
berpengaruh pada tahapan pengalihan tinta cetak. Dengan banyaknya variasi yang
disediakan untuk jenis-jenis kain diharapkan agar lapisan film tinta dapat
dengan mudah dialihkan ke atas bahan cetak (media cetak) yang dipergunakan.
Pedoman Penggunaan Kain
Penggunaan
kain sangat erat hubungannya dengan penggunaan bahan cetak serta proses
pengalihaan tinta ke atas bahan cetak. Berikut ini ada beberapa pedoman yang
dapat dipergunakaan pada tehnik cetak yang ditentukan berdasarkan nomor-nomor
yang ada pada screen, diantaranya :
- 55T : Digunakan untuk
pencetakan di atas bahan handuk dan karung.
- 62T : Percetakaan dengan
floating pasta atau cetak timbul di atas bahan tekstil khususnya kaos.
- 77T : Untuk
pencetakan di atas bahan tekstil seperti kaos, handuk.
- 90T : Pencetakaan
diatas kain,bagde, dan pencetakan motif halus atau gambar seni dengan pasta timbul di atas kaos.
- 120T : Pencetakan
menggunakan tinta brons emas diatas bahan karton,seng,kayu,kulit,imitasi, dan
kertas
- 150T : Percetakan
kertas dengan motif blok,imitasi,mika dan stiker.
- 165T : Untuk
mencetak di atas bahan kertas dan plastik.
- 180T : Untuk
cetak plastic dan kertas halus.
- 200T : Dipergunakan
untuk proses pencetakan model nada lengkap atau halftone.
Penggunaan nomor screen harus diseimbangkan dengan penggunaan bahan
cetak, tinta cetak, kehalusan pori-pori screen, serta jalinan benang
percentimeter semakin besar nomor screen makan akan semakin kecil pori-pori
yang ada pada screen dan semakin tipis lapisan film tinta yang dialihkan ke
atas bahan cetak. Dan sebaiknya, bila semakin kecil nomor screen maka akan
semakin besar pori-pori screen serta semakin tebal lapisan film tinta yang
dialihkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar