Senin, 04 November 2019

Pedoman Pemakaian Jenis Kain Untuk Frame Sablon

pedoman-pemaikaian-jenis-kain-screen-sablon


Pada proses cetak sablon manual, kain mempunyai peranan penting, kami akan jabarkan tentang pedoman pemakaian jenis kain untuk frame sablon. Jika anda ingin membuat bisnis dibidang jasa sablon kaos ada baiknya anda memahami terlebih dahulu proses cetak sablon. Pemakaian kain untuk frame sablon merupakan faktor penentu tingkat kualitas dari proses cetak yang di hasilkan. Kain sablon dipergunakan sebagai sarana untuk memegang gambar yang terdapat pada permukaan kain. Dewasa ini kain lebih banyak terbuat dari serat sintetis jenis tunggal. Berbagai jenis serat kain yang dapat dipergunakan untuk proses cetak sablon di antaranya adalah :

  • Nylon
  • Polyester
  • Stainless Steel

Tingkat Ketebalan kain

Serat kain yang terbuat dari nilon atau polyester tersedia dalam beberapa derajat ketebalan yakni: tipe small (S), tipe medium (M), tipe Thick (T), dan Heavy Duty (HD). Serat benang tipe S serat benangnya tipis, cocok untuk pekerjaan nada lengkap (halftone), dan gambar seni (artis/seni). Serat benang tipe M serat benang yang memiliki ukuran medium, cocok untuk pekerjaan nada lengkap yang kasar. Serat benang tipe T serat benangnya tebal, cocok untuk segalan jenis pekerjaan pada teknik cetak sablon. Sedangkan serat benang dengan tipe HD, serat benang dengan extra tebal cocok untuk pekerjaan yang dilakukan secara masinal (cetak menggunakan mesin), cetak blok dan jenis-jenis pekerjaan kasar.

Warna Kain/Screen

Kain (screen) pada umumnya berwarna putih. Tapi sering kali berwarna putih dan pada waktu dilakukan proses penyinaraan akan menimbulkan gejala pemantulaan kembali yang dapat mengakibatkan terjadinya kekurangan penyinaraan. Untuk mengatasi masalah tersebut pada umumnya kain dibuat berwarna kuning, jingga dan merah. Sehingga kain berwarna digunakan untuk menghindari terjadinya pemantulan kembali cahaya pada waktu penyinaraan  stensil foto system direct (langsung), system direct/indirect (langsung/tidak langsung), maupun system capillary (kafilek).

Persyaratan Kain

Untuk memperoleh tingkat resolusi gambar yang terbentuk pada kain (Screen) serta peningkataan definisi hasil cetak sablon , maka diperlukan persyarataan khusus untuk jenis-jenis kain yang digunakan. Adapun persyarataan-persyaratannyaa adalah sebagai berikut :

Daya lentur/fleksibilitas

Karena pada saat dilakukan perentangan pada bingkai cetak kain harus ditarik untuk mendapatkan tingkat keregangan pada permukaan bingkai serta pada waktu dilakukan proses percetakaan screen tidak boleh menyentuh bahan cetak, dengan jarak kira-kira 3-5 milimeter, maka kain haruslah lentur.

Pori-pori tidak berubah atau begeser

Tujuan utama dari tidak bergesernya pori-pori kain adalah untuk mengendalikaan penyaluran tinta cetak.

Tahap terhadap bahan kimia

Selama kain digunakaan pada tahapan percetakaan kain selalu berhubungan dengan bahan kimia seperti stensil foto, tinta cetak, dan bahan pencuci atau pembersih, maka kain harus dapat tetap bertahaan dan tidak mudah rusak.

Mudah dibersihkan

Diharapkan agar kain dapat digunakaan secara berulang-ulang maka kain harus mudah dibersihkan.

Tahan terhadap gesekan

Pada waktu digunakaan screen akan selalu bersentuhan dengan rakel yang memiliki variasi derajat kekerasaaannya. Dengan demikian gesekan dari rakel tidak dengan mudah mengikis serat kain yang berdampak pada pengalihan tinta cetak dan mengakibatkan kain mudah rusak.

Memiliki keporian yang bervariasi

Dengan adanya variasi pori-pori screen, maka berbagai bentuk bahan serta berbagai macam bentuk gambar dapat dicetak dengan cetak sablon.

Variasi dari tingkat kerapataan screen

Sangat berpengaruh pada tahapan pengalihan tinta cetak. Dengan banyaknya variasi yang disediakan untuk jenis-jenis kain diharapkan agar lapisan film tinta dapat dengan mudah dialihkan ke atas bahan cetak (media cetak) yang dipergunakan.

Pedoman Penggunaan Kain

Penggunaan kain sangat erat hubungannya dengan penggunaan bahan cetak serta proses pengalihaan tinta ke atas bahan cetak. Berikut ini ada beberapa pedoman yang dapat dipergunakaan pada tehnik cetak yang ditentukan berdasarkan nomor-nomor yang ada pada screen, diantaranya :

  • 55T : Digunakan untuk pencetakan di atas bahan handuk dan karung.
  • 62T : Percetakaan dengan floating pasta atau cetak timbul di atas bahan tekstil khususnya kaos.
  • 77T : Untuk pencetakan di atas bahan tekstil seperti kaos, handuk.
  • 90T : Pencetakaan diatas kain,bagde, dan pencetakan motif halus atau gambar seni dengan pasta timbul di atas kaos.
  • 120T : Pencetakan menggunakan tinta brons emas diatas bahan karton,seng,kayu,kulit,imitasi, dan kertas
  • 150T : Percetakan kertas dengan motif blok,imitasi,mika dan stiker.
  • 165T : Untuk mencetak di atas bahan kertas dan plastik.
  • 180T : Untuk cetak plastic dan kertas halus.
  • 200T : Dipergunakan untuk proses pencetakan model nada lengkap atau halftone.
Penggunaan nomor screen harus diseimbangkan dengan penggunaan bahan cetak, tinta cetak, kehalusan pori-pori screen, serta jalinan benang percentimeter semakin besar nomor screen makan akan semakin kecil pori-pori yang ada pada screen dan semakin tipis lapisan film tinta yang dialihkan ke atas bahan cetak. Dan sebaiknya, bila semakin kecil nomor screen maka akan semakin besar pori-pori screen serta semakin tebal lapisan film tinta yang dialihkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;